Hii.. thank you so much for visited my blog. i love writing, why? because writing can give me a new idea.. semoga terhibur dan selamat membaca..~

Selasa, 22 Juli 2014

Power Of Love~

“Power Of Love” – part 5

-aku ridho dan citra memang kurang akrab dengan justin karena selain kelas yg berbeda juga jarak kelas justin yang jauh dengan kelas kami bertiga. hari perhari telah kujalani-

*depankelas

“cit, justin kalo dirumahnya suka ngapain yaa?” tanyaku kepada citra

“yaa gitu dia suka main piano, wihh bagus loh dia mainnya”

“beneran?”

“yaiyalah masa aku bohong sih, emang kenapa. Kamu naksir justin yaaa?”

“yah gitu deh.. tapi kamu jgn bilang siapa2 yahh aku tuh udah dari dulu suka sama dia bayangkan dari kelas 
2 SD cit”

“sippdeh, aku gk bakal kasih tau siapapun”

-perasaanku sudah agak sedikit tenang karena setidaknya jika aku kelak tiada sudah ada seseorang yg mengetahui perasaanku kepada justin.  suddenly, justin bersama dengan seorang wanita cantik yg kami berdua tidak kenal menyapa aku dan citra yg sedang duduk didepan kelas, tampaknya mereka seperti pasangan-

“ehh, kalian lagi ngapain?” Tanya justin

“emm.. kita lgi duduk aja, ini siapa just?” Tanya citra

“ohiya, ini aku lupa kenalin sama kalian. Ini pacarku, baru kemarin jadian” jelas justin

“loh, bukannya baru kemarin kamu main basket dengan kita bertiga?” kata citra

- berat rasanya menerima kenyataan yg baru aku ketahui itu, ingin rasanya aku mengungkapkan semua isi 
hatiku ke justin tapi aku rasa itu bkn waktu yg tepat untuk justin mengetahuinya. Tak sadar diriku, ternyata tetes air keluar satu persatu dari mataku yg semula putih bening kini menjadi merah berair. Perlahan kuusap titik2 air yg terus mengalir dipipiku itu-

“iya, pas disekolah aku nembak dia. Namanya Sofia dia anak IPA 1 satu kelas denganku” ujar justin

“selamat yaa just sof” ujarku dengan berat hati

 “ohh jadi..” ucap citra terputus

“ehh (yn) kamu kenapa? Kok matanya merah?” Tanya justin memotong pembicaraan citra

“emm engga, tadi Cuma sedikit perih matanya. Yaudah aku ketoilet bentar yam mau cuci mata” jelasku

“ (yn) di westaple kelas aja kan ada” saran citra

“engga deh..” jawabku sambil berlari menuju toilet

-butiran air terus mengalir dipipiku, jilbab putih yg kupakai kini menjadi basah. Aku tak dapat menghentikan deraian air mata itu. Terus terbayang dipikiranku ucapan justin yg kudengar serta keromantisan justin dan sofia yg tadi ku saksikan, tak pernah terbayangkan olehku bahwa hari ini akan menjadi hari yg begitu menyakitkan untukku padahal baru kemarin aku merasa bahagia karena justin begitu perhatian denganku namun ternyata aku salah kemarin itu hanyalah perhatian kecil biasa sebagai seorang teman. Yaallah mengapa cepat kau ambil kebahagian itu dariku!? Terus kusesali diriku mengapa aku tak pernah mau mengungkapkan perasaanku kepada justin. Sampai akhirnya citra menyusulku ketoilet yg letaknya tidak jauh dari ruangan kelasku-

“loh (yn), kamu kenapa?” Tanya citra

-akupun memutar posisi tubuhku dan menghampiri citra yg berada disampingku, aku memeluk citra dengan 
erat-

“udah (yn) kamu harus kuat yaa, kamu harus yakin kalo nanti suatu saat kamu bakalan gantiin posisinya sofia. Sekarang kita ke kelas yukk ridho udah nyariin kita” bujuk citra dengan nada yang begitu lembut

-akhirnya aku dan citra pun kembali kekelas, dengan mataku yang masih agak sedikit merah. Pulang sekolah biasanya aku ridho dan citra pulang bertiga, namun hari ini tampak berbeda aku memilih untuk pulang sendiri-

“(yn), pulang yukk?” Tanya ridho

“engga deh, kalian duluan aja yaa” jawabku

“loh kenapa? Kan gk seru kalo pulangnya gk ada kamu?” ujar ridho

“iya (yn) ayolah kita pulang” bujuk citra

“emm.. aku lagiii.. lagi ada urusan sebentar,  aiya ada urusan. Kalian duluan gkppa yaa??” jelasku terpatah2

“ohyaudah deh.. kita duluan yaa” kata citra meninggalkanku dikursi depan kelas

-suara keramain dilingkungan sekolah mulai tak terdengar. Tak terlihat lagi lalu lalang orang2 didepanku, sekolah sudah mulai sepi hanya aku yg tersisah disana,tiba2 terdengar olehku nada yg begitu indah yg memecahkan keheningan disekitar sekolah. Aku terus mengikuti arus suara tersebut sampai akhirnya aku sampai dititik suara itu ternyata ada seorang siswa laki2 yg sedang memainkan piano diruang music tanpa ada satu org pun yg menemaninya. Aku hanya dapat melihatnya dari jendela aku tak berani memasuki ruangan itu. Tak lama pria itu mengalihkan pandangannya kearah jendela tepat dimana aku berdiri, ternyata itu justin yaa dia justin yg sedang memainkan piano, ingin sekali rasanya aku memasuki ruangan music itu namun langkah kakiku sangat menolak untuk melangkah kedalam ruangan itu. Sungguh itu permainan piano yg sangat indah-

“hey (yn), kamu ngapain?” Tanya justin

-aku begitu gugup berhadapan dengannya, namun aku mencoba membuka mulutku untuk berbicara dgnnya-

“emm, tadi aku mendengar suara piano dan aku mengikutinya dan ternyata kau yg memainkannya. Kau 
hanya sendiri?”

“engga, ada sofia kok tapi dia lagi keluar beli minuman. Jadi yaa aku latihan sendiri deh, kamu kok blm 
pulang?”

“aku.. aku lagi pengen disekolah aja?” tanyaku gugup

“kamu kok kayak gelisah gitu?” Tanya justin sedikit heran

“emm engga kok, aku Cuma mau bilang kamu main pianonya bagus. Yaudah kalo gitu aku pulang yaa” 
pamitku kepada justin

-entah kenapa saat itu aku merasa sangat cemburu ketika aku tahu bahwa justin latihan piano dengan 
sofia pacar barunya itu. Aku terus menyalahkan diriku, kenapa aku tidak bisa seperti sofia yg dapat bermain piano berdua dengan justin padahal aku sangat ingin berlatih piano dengan justin. Deraian air mataku pun menetes lagi hingga sampai kerumah butiran air itupun masih sangat deras mengalir, terus kucoba mengusapnnya agar tak tampak oleh siapapun bahwa aku menangis-


If you're a readers please leave a coment :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar