“Power
Of Love” – Part 6
-sudah 2 minggu aku dipertemukan
dengan justin, hari ini aku akan terapi lagi. Tak ingin rasanya aku
meninggalkan satu hari pun tanpa bertemu justin. Aku sangat ingin sekali masuk
sekolah namun aku tak bisa menunda waktu terapiku-
*sekolah
“dho, (yn) gk masuk? Kok tumben kamu
perginya sendiri?” Tanya justin yg sedang berdiri didepan kelasku sambil
memegang roti
“engga, hari ini jadwal terapinya
(yn)”
“loh, emang terapi apaan? (yn)
sakit?”
“yahh gitu deh”
“dia sakit apa dho?” Tanya justin
“gktau” jawab ridho
-citra yg mendengar percakapan
mereka langsung menghubungiku lewat pesan, saat itu aku sedang menjalani terapi
hp yg masih berada digenggaman ku pun itu tiba2 berbunyi. Cepat2 ku buka, dan ternyata itu pesan yg sangat
membuatku bahagia, lagi2 justin perhatian dgnku. Aku percaya dengan citra
karena tidak mungkin citra hanya berbohong agar aku tak sedih lagi dia temanku
dari SMP waktu yg tidak singkat aku dekat dengan citra. Begitu bersemangat aku
membaca pesan itu-
*backtoschool
“eh, hari ini sepulang
sekolah kita main ke rumahnya (yn) yukk?” kata
justin
“wah bagus tuh idenya” jawab
citra
***
-setelah aku kembali kerumah, kubaringkan badanku yg lelah itu diatas kasur berwarna ungu serta boneka teddy bear yg sangat aku sayangi. Lalu kuambil diary didalam lemariku dan mencoba menulis kebahagian hatiku hari ini. Setelah kututup diary itu, tak lama aku mendengar suara ketukan pintu dan terdengar suara justin yg sedang memanggilku. Namun aku tidak percaya, aku mengira itu hanya halusinasiku saja. Beberapa ketukan pintu sudah kudengar dan terdengar pula suara citra dan ridho, semakin jelas ditelingaku. Lalu aku keluar kamar dan membuka pintu, dan apa yg terjadi???, tak ada orang sama sekali yg berdiri memanggilku apalagi justin. Betapa kecewanya aku-
-setelah aku kembali kerumah, kubaringkan badanku yg lelah itu diatas kasur berwarna ungu serta boneka teddy bear yg sangat aku sayangi. Lalu kuambil diary didalam lemariku dan mencoba menulis kebahagian hatiku hari ini. Setelah kututup diary itu, tak lama aku mendengar suara ketukan pintu dan terdengar suara justin yg sedang memanggilku. Namun aku tidak percaya, aku mengira itu hanya halusinasiku saja. Beberapa ketukan pintu sudah kudengar dan terdengar pula suara citra dan ridho, semakin jelas ditelingaku. Lalu aku keluar kamar dan membuka pintu, dan apa yg terjadi???, tak ada orang sama sekali yg berdiri memanggilku apalagi justin. Betapa kecewanya aku-
***
-keesokan harinya disekolah-
*sekolah
“(yn), kok kemarin kita kerumahmu
gk ada orang sih?” Tanya justin yg baru saja tiba disekolah
“iya (yn), perasaan aku
ngeliat kamu udah pulang dari terapi, tapi kok gk ada orang?” Tanya ridho
“aku ada kok, pas aku keluar
bukain pintu eh kalian udah gk ada. Jadi kupikir itu hanya halusinasiku saja,
maaf ya”
“duh.. makanya (yn) jangan
suka ngelamun terus biar gk lemot” lanjut citra
“apaan sih..”
-sesal yg begitu aku rasakan
saat itu terobati karena justin memang benar datang kerumah ku, namun akan
lebih bahagia jika aku cepat membuka pintu kamarin-
“yaudah, aku kekelas dulu ya.
Kasihan Kayla udah nungguin” lanjut justin
“hah?! Kayla?” Tanyaku terkejut
“iya, kenapa?” Tanya justin
“ee..engga kok” jawabku sedikit
terpatah
-yg ada dipikiranku saat itu bahwa
justin sudah punya pacar baru lagi, sakit rasanya yg aku derita. Namun
begitulah kenyataan yg harus kuterima-
“kayla itu, sepupu ku yg pindah
sekolah dia juga satu kelas denganku” lanjut justin
“oh.. kamu just, kirain cewek baru
lagi. Aku aja sampe sekarang masih single happy” kata ridho
“iya just, lain kali jelas2 ya kalo
ngomong” lanjut citra yg sedikit kesal dengan justin
-akhirnya,.. itu tidak benar, senang
rasanya aku mendengar itu. Namun justin tetap saja milik sofia bukan
milikku-
If you're a readers please leave a coment :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar